Selasa, 28 Juni 2016

Tujuh 'Neraka' Ini Ada di Jepang

 Pulau Kyushu di Jepang adalah tempat yang kaya akan aktivitas geotermal atau panas bumi, karena letaknya dekat dengan gunung teraktif Jepang, Gunung Aso. Tak heran di pulau ini banyak sekali terdapat tempat pemandian air panas alami.
Salah satu yang paling terkenal terletak di kota Beppu. Kota ini berada di antara teluk dan dua gunung api nonaktif di bagian timur pulau tersebut.
Dilansir dari Amusing Planet, pulau Beppu memiliki lebih dari 2.900 kolam air panas yang berisi 130 ribu ton air yang berasal dari tanah setiap harinya. Uap yang muncul dari kolam air panas ini membuat kota ini selalu tampak mengeluarkan asap. Tak heran kota ini disebut-sebut sebagai kota dengan kolam air panas terbanyak di dunia.
Kolam air panas paling populer di kota ini disebut jigoku, yang artinya neraka. Beppu memiliki delapan jigoku dan semuanya memiliki suhu 50 sampai 99,5 derajat celsius. Jigoku memang tidak digunakan untuk berendam, tapi jigoku banyak menarik perhatian para wisatawan.
Beppu memiliki beberapa kolam air panas yang dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk kebutuhan sehari-hari. Beberapa air panas ini dialirkan ke rumah-rumah warga, restoran, penelitian pertanian, terapi dan rekreasi. Berikut beberapa kolam air panas terkenal di Beppu.
Chinoike Jigoku
Kolam ini adalah yang paling terkenal di Beppu. Kolam ini memiliki kadar besi dan magnesium yang tinggi, sehingga membuat Chinoike Jigoku memiliki warna merah darah. Kolam ini disebut 'kolam neraka berdarah'.
Umi Jigoku
Umi Jigoku atau 'laut neraka' ini memiliki air berwarna biru seperti lautan. Meskipun kolam ini tampak sejuk, suhu air di kolam ini mencapai 98 derajat.
Di tamannya yang luas, terdapat beberapa kolam air panas berwarna oranye dan kolam yang berisi teratai yang daunnya cukup kuat untuk dinaiki seorang anak kecil. Di sini, penduduk juga menjual puding dan telur yang direbus di kolam air panas tersebut.











Oniishibozu Jigoku (shaven monk's head hell)
Nama ini berasal dari gelumbung lumpur yang tampak menyerupai kepala botak biarawan Jepang. Di dekat kolam tersebut terdapat tempat pemandian umum dengan beberapa kolam renang.
Shiraike Jigoku
Kolam ini memiliki warna putih susu. Warna ini berasal dari campuran beberapa mineral, yaitu asam borat, garam, sodium silikat dan kalsium bikarbonat. Kolam ini dikelilingi oleh sebuah taman dan akuarium yang berisi ikan piranha.
Kamado Jigoku
Kolam yang disebut juga cooking pot hell, terdiri dari beberapa kolam air panas. Pada pintu masuk kolam terdapat dua patung setan.
Di sana, para pengunjung bisa memimun air panas di kolam tersebut, merendam tangan dan kaki serta mencoba berbagai makanan ringan yang dimasak dengan menggunakan air panas tersebut.
Oniyama Jigoku
Kolam ini disebut sebagai 'neraka buaya'. Itu karena di kolam ini terdapat banyak buaya yang hidup dan berkembang.
Tatsumaki Jigoku
Kolam yang dijuluki 'neraka geyser' ini adalah geyser panas yang bererupsi setiap 30-40 menit selama 6-10 menit. Tinggi pancaran air geyser ini mencapai 50 meter. Geyser ini miliki lempeng batuan yang mencegah pancaran air menjadi lebih tinggi agar tidak memancarkan air ke berbagai arah dan mengenai para wisatawan.












Source : http://life.viva.co.id/news/read/791457-tujuh-neraka-ini-ada-di-jepang

Sabtu, 11 Juni 2016

Di Tokyo Akan Segera Dibuka 'Naked Restaurant' Pertama

Restoran dengan konsep naked dimana pengunjung tak perlu pakai baju atau telanjang sudah ada di London dan Australia. Kini restoran bertema sama segera hadir di Tokyo, Jepang.

Dikutip dari Rocket News 24 (10/6), restoran naked di Tokyo akan dibuka 29 Juli mendatang. Bernama The Amrita atau berarti keabadian, restoran ini sedikit berbeda dengan restoran bertema sama di luar negeri. Kabarnya suasananya lebih tenang namun aturannya lebih ketat.

Di The Amrita pengunjung boleh memperlihatkan kulit mereka namun tetap harus menutupi bagian vital dengan celana dalam kertas yang disediakan restoran. Pengunjung juga harus berusia antara 18-60 tahun dan tidak memiliki tato.




Uniknya lagi, The Amrita menerapkan kriteria berat badan bagi pengunjung. Mereka yang berat badannya lebih 15 kilogram dari berat badan ideal tidak boleh masuk. Kriteria ini diukur dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Pihak restoran kabarnya tidak segan melarang masuk pengunjung yang begitu ditimbang berat badannya di luar kriteria. Uang jaminan mereka bahkan tidak dikembalikan.

Konsep restoran ini begitu kontroversial karena menghadirkan jamuan makan bergaya Adam dan Hawa. Selain itu, para pelayannya adalah pria berbadan kekar. Dari segi hiburan, akan ada penampilan spesial berupa tarian "Men's Show" dari para model pria Amerika dan Eropa terbaik.

Menurut situs resmi The Amrita, ponsel dan kamera pengunjung tidak boleh dibawa masuk dan bisa disimpan di kotak yang telah disediakan. Mereka lalu digiring ke meja masing-masing untuk menikmati menu organik.

Pengunjung tidak diperbolehkan memanggil atau menyentuh badan pengunjung lain. Setelah bersantap, mereka dipersilakan memakai baju kembali dan meninggalkan restoran.

Konsep kontroversial ini rupanya mengundang penasaran banyak orang. Terbukti dari tiket makan malam dan pertunjukkan spesial seharga 12.000-80.000 yen (Rp 1,4-10 juta) yang sudah habis dipesan.



Kini hanya ada tiket regular yang tersedia seharga 14.000 yen (Rp 1,7 juta), 18.000 yen (Rp 2,2 juta), atau 28.000 yen (Rp 3,5 juta). Bedanya pengunjung tidak bisa melihat pertunjukkan spesial. 

The Amrita mulai beroperasi malam tanggal 29, 30, dan 31 Juli 2016. Lokasi restoran tidak diberitahu pada masyarakat umum melainkan diinfokan via email pada pengunjung. Belum diketahui pula apakah The Amrita berkonsep pop-up atau diselenggarakan secara regular nantinya.

source : http://food.detik.com/read/2016/06/11/140121/3230912/297/di-tokyo-akan-segera-dibuka-naked-restaurant-pertama