Kamis, 19 Juni 2014

Musim Panas di Jepang

Musim panas di Jepang berlangsung selama bulan Juli hingga September. Sebenarnya hawa panas mulai masuk ke Jepang pada pertengahan bulan Juli. Oleh karena itu, dalam bulan-bulan ini, orang Jepang masih merasakan panas yang membakar.
Kalau ditanyakan kepada mereka, apakah suka dengan musim panas, banyak yang akan mengatakan tidak begitu suka karena hawa panasnya. Tetapi di lain pihak, banyak yang menyukainya, terutama anak-anak karena pada bulan Agustus mereka akan menjalani libur musim panas yang panjang.
Apa saja yang dilakukan oleh orang Jepang selama musim panas tersebut?
Sekalipun dikatakan berlangsung dari bulan Agustus, tetapi tradisi musim panas sebenarnya sudah terlihat pada pertengahan bulan Juli. Pada waktu ini, agar dapat melewati musim panas yang terik dalam keadaan sehat, orang Jepang biasanya menyampaikan sapaan/ucapan kepada orang yang dikenalnya. Sapaan itu disebut syochuumimai(暑中見舞い).
Agar tidak terkalahkan dengan teriknya musim panas, maka demi menjaga kesehatan, mereka mengkonsumsi unagi (belut) yang banyak mengandung zat nutrisi. Selain itu juga unagi menggambarkan kegesitan bergerak. Di restoran, banyak dijual unagidon (nasi yang ditumpuki dengan unagi). Atau di Nagoya terkenal dengan hitsumabushi (ひつまぶし). Kalau datang ke Nagoya pada musim panas, sangat tepat menikmati makanan ini.
Selain itu, tentu saja makanan yang menyegarkan dan dingin sangat diminati. Makanya pada musim panas yang banyak terlihat di pasar adalah kakigori (es serut), semangka atau suika (スイカ), soumen (そうめん) atau mie dingin, tokoroten (心太) dan warabi mochi (わらび餅). Tokoroten adalah makanan kesukaan saya selama musim panas. Ialah sejenis konyaku yang diberi kuah aneka rasa, dan tentu saja dijual dengan harga sangat murah di supermarket.dan tentu saja warabi mochi untuk menemani saya Update di fans page 
Para pekerja dan orang-orang dewasa, untuk mendinginkan badan, akan menghabiskan waktu sore harinya di Pier Garden (restoran) untuk menikmati bir dingin.Wajah-wajah mereka memerah karena hawa yang menyengat juga karena minuman keras yang diminumnya. Tetapi tampak kebahagiaan di sana. Ini salah satu cara orang Jepang yang sangat workaholic membebaskan diri dari stress.
Di bulan ini, para muda-mudi, juga orang-orang dewasa, dan anak-anak dengan mengenakan yukata (kimono musim panas) berwarna-warni cerah, mendatangi tempat-tempat penyelenggara hanabitaikai (花火大会) atau pesta kembang api. Biasanya di koran-koran, radio, internet atau selebaran iklan di kereta akan ada pemberitahuan hanabitaikai terbesar di wilayah Jepang. Sebelum mengunjungi hanabitaikai, sebaiknya dirancang jam berangkat dan jam pulang karena kendaraan umum sangat crowded. Kalau masalah cemilan yang akan dinikmati sepanjang acara tidak usah khawatir jika lupa membawa, karena di sepanjang area banyak sekali food stall (warung) dadakan yang menjual aneka makanan tradisional Jepang. Tetapi saya sarankan membawa air minum dan kipas, karena panasnya sangat menyengat. Tips lain, untuk menikmati kembang api dengan nyaman, bersegeralah mencari tempat duduk yang lapang, dan dengan pemandangan ke langit yang terbebas dari pepohonan. Kalau sudah duduk, tidak usah berniat pindah tempat lain, karena pasti akan kesulitan . Dan tentu saja, jangan lupa mengabadikan momen kembang api tersebut dengan kamera Anda. Di Nagoya, hanabitaikai yang diminati adalah yang diselenggarakan di dekat Nagoya ko (pelabuhan).Pesta kembang api lain yang lumayan besar yang pernah saya datangi adalah yang ada di dekat Okazaki Jou (Benteng Okazaki). Jarak tempuh ke sana memang agak jauh, dan kalau salah mengambil kereta, alamat akan berjalan kaki yang lumayan melelahkan.
Pada pertengahan bulan Juli orang Jepang mengirimkan ochuugen (お中元) atau bingkisan pertengahan tahun, berupa bir, makanan kaleng, teh, kopi, osoba, dll, yang dikirimkan kepada kenalan dan atasan, untuk menyampaikan salam memasuki musim panas, dan ucapan terima kasih atas bantuannya selama ini. Ochuugen akhir-akhir ini banyak yang dikirimkan, tetapi sebenarnya tradisinya adalah diantarkan sendiri, dengan mengenakan kimono untuk bepergian. Ochuugen biasanya dikemas dan dibungkus dengan kain bungkus yang indah.
Bulan Agustus diawali dengan kegiatan festival obon (お盆). Obon adalah masa untuk melakukan pemujaan kepada nenek moyang. Biasanya orang Jepang mudik dan berkumpul bersama keluarga, karena pada waktu itu, orang-orang yang telah meninggal diyakini akan pulang ke rumah. Festival obon biasanya berlangsung selama tiga hari. Pada hari-hari tersebut, masyarakat Jepang juga libur, dan dikenal dengan libur obon. Kapan dimulainya liburan obon, berbeda-beda untuk setiap daerah. Hal ini terjadi karena ketika sistem kalender Jepang berubah pada masa Meiji, yaitu dari sistem lunar menjadi sistem Gregorian (masehi), banyak yang tidak sepakat, dan akhirnya terpecah menjadi tiga kelompok perayaan obon, yaitu Obon yang diselenggarakan pada bulan 15 Juli disebut Shichigatsu Bon (七月盆), yang berdasarkan kalender solar, lalu yang berdasarkan kalender lunar adalah 15 Agustus atau hachigatsu bon (八月盆), sementara yang satu lagi adalah 15 bulan ke-7 pada sistem kalender lunar, yang disebut kyuu bon (旧盆) dan ini akan berbeda setiap tahunnya. Sekalipun hanya 3 hari, jika berbarengan dengan sabtu dan minggu atau hari libur lainnya, maka hari libur obon akan bertambah. Obon adalah salah satu hari raya dalam agama Buddha. Selain kegiatan di rumah, diselenggarakan pula Bon Odori (tarian Obon) yang biasa dilakukan dari sore hingga malam hari oleh warga setempat.
Kemudian kalau pernah pergi ke Kyoto, maka ada satu bukit/gunung yang bertuliskan huruf dai (大) yang berarti besar, dalam bentuk yang sangat besar, dan segera tampak kalau kita mengarah ke pegunungan Kyoto. Ini disebut daimonji yama (大文字山). Di Kyoto, saat akhir festival obon, yaitu tanggal 16 Agustus, huruf dai di gunung tersebut bersama dengan huruf-huruf lain yang keseluruhannya ada di lima gunung akan dinyalakan sebagai pertanda mengantar arwah kembali ke asalnya. Festival ini disebut Gozan no okuribi (五山の送り火) atau api yang mengantarkan (arwah) dari lima gunung.
Api yang pertama akan mulai dinyalakan pada pukul 20.00 dari kuil Joudoji yanga ada di Gunung Daimonji, lalu dilanjutkan ke empat gunung lainnya, yaitu api berbentuk Myouhou (妙法) yang akan dinyalakan pada pukul 20.10 dari Gunung Higashi atau Gunung Nishi. Myouhou artinya hukum yang mengagumkan. Selanjutnya pada pukul 20.15 akan dinyalakan funagata (舟形) atau api berbentuk perahu dari Gunung Funa, dan pada pukul 20.15 juga akan dinyalakan api berbentuk huruf hidari daimonji (左大文字) atau huruf dai dari arah kiri, di Gunung Hidaridaimonji. Dan yang terakhir pada pukul 20.20 akan dinyalakan api berbentuk torii, yang disebut toriigata (鳥居形) yaitu pembatas antara kehidupan manusia dengan kehidupan suci, bentuknya seperti gerbang tanpa pintu berwarna merah, dan biasanya ada di pintu masuk kuil Shinto. Kelima api tersebut akan menyala selama 30 menit.
Pada bulan September sebenarnya hawa musim gugur sudah mulai terasa. Biasanya akan turun hujan awal musim gugur yang disebut akisame (秋雨). Tanggal 1 September, warga Jepang memperingati hari pengendalian bencana atau bousai no hi (防災の日). Pada hari itu, mereka melakukan latihan besar-besaran untuk menghadapi bencana. Mengapa bulan September ? Saya kira karena pada akhir September dan awal Oktober, banyak sekali bencana terjadi di Jepang, termasuk angin topan yang sering datang pada bulan-bulan ini. Jadi, sebagai persiapan mereka menetapkan hari tersebut sebagai hari bersiap-siap menghadapi bencana. Dengan peringatan ini, warga seakan diingatkan untuk mengecek kembali barang-barang yang selama ini disiapkan sebagai barang siap bawa kalau terjadi bencana.
Pada pertengahan bulan September diselenggarakan hari orang tua atau koureisya no hi (高齢者の日). Apa yang dilakukan pada hari itu? Umumnya anak-anak diajak oleh orang tuanya untuk mengunjungi kakek neneknya dan menghibur mereka pada hari tersebut. Sekolah-sekolah juga mengadakan kegiatan kunjungan ke panti jompo.
~Adi Aichi~



source : https://www.facebook.com/KehidupanDiJepang/posts/476977065780106:0 

Jumat, 13 Juni 2014

11 Things You Might Not Know About Sumo

The world of Sumo is a little mysterious even to the Japanese. Here's a few things you might not know. 

1. Sumo wrestlers used to be skinny.

sume wrestlers used to be thin and muscular










As with many professional sports, Sumo athletes have become larger with time. In the case of Sumo they have also become fatter. 

 Today, there are no weight divisions in professional sumo. The weight of top wrestlers varies a great deal. It's common for one wrestler to be twice the weight of another. 

sumo rocks 

sumo smack down 

2. Gaijin can sumo.

Many of the top contenders in Sumo are recruited from abroad. 

Not these guys. 

sumo gaijin 

This guy. 

sumo gaijin champions 

At one time there was no restriction on the number of foreign Sumo wrestlers in professional sumo. In 1992, one Sumo stable recruited 6 Mongolians at the same time sending the league into a (gaijin) panic. The Sumo Association announced it was considering limiting the numbers of foreigners per stable. The stables responded with a 6 year self-imposed moratorium on recruiting foreigners. 

Today, the Sumo Association strictly limits the number of foreign wrestlers (defined as born outside Japan) to one per stable. Despite this, there are still 15-20 foreigners in the two top divisions at any one time. 

There's an unspoken rule that foreigner wrestlers must speak Japanese and be well versed in Japanese culture. 

3. Sumo wrestlers dance.

The ring entering ritual of sumo often resembles a dance. 

When entering the ring the wrestler claps his hands and performs a leg-stomping ritual to drive evil spirits from the ring. This is often rhythmic and stylized. 

sumo dance 

sumo tradition 

Wrestlers face each other and clap their hands again. They spread their arms wide to prove they have no weapons. 

strike a sumo pose 

4. No one under 50 is interested in sumo.

Interest in sumo has been in decline (for a long time). Young generations of Japanese are more interested in soccer and baseball. The average age of spectators at a professional sumo match is well over 50. 

sumo fans 

osaka sumo audience 

5. Yakuza like sumo.

The Yakuza like to keep a low profile and rarely show up on television. An exception was made in 2010 when the Yamaguchi-gumi (the largest yakuza group) purchased a block of 50 prominent seats at a nationally televised Sumo match. Needless to say, they stuck out in the crowd. Rumor has it they did it to cheer up their incarcerated boss who was watching the match from jail. 

The Sumo Association has experienced numerous Sumo match fixing and gambling incidents in recent years tied to the Japanese underworld. 

yakuza sumo 

6. There's a tradition of female sumo in Japan.

The Sumo Association doesn't allow women to enter a sumo ring (it's considered a violation of the purity of the ring). For example, the Governor of Osaka normally enters the ring to award the Governor's Prize at the annual Osaka Sumo Tournament. However, when Osaka elected a female governor (Fusae Ohta) she wasn't allowed to enter. 

Historically, there was a tradition of female sumo at some Shinto shrines. This is downplayed by professional sumo. 

female sumo wrestlers 

7. Sumo wrestlers must live a traditional lifestyle.

Sumo wrestlers are required to live in sumo training stables. They must dress in traditional Japanese clothing at all times. Every aspect of their life is dictated by strict rules. 

sumo public image 

8. Sumo originated at Shinto shrines.

Sumo originated in Shinto religious rituals whereby a human would wrestle with a kami (a Shinto divine spirit). There are still sumo rings on the grounds of many shrines in Japan. 

Shinto ritual guides every aspect of sumo. Shinto referees (gyoji) essentially act as priests in the ring. For example they perform purification rituals to rid the ring of evil spirits before a match. 

The wrestlers themselves throw salt into the ring before each match to purity it. 

sumo salt 

9. Fans express their disappointment by throwing cushions.

Sumo fans sit on thin Japanese cushions. When they're disappointed by a ruling or outcomethey throw them into the ring

sumo zabuton 

10. Gaijin are obsessed with inflatable sumo costumes.

For some reason, Gaijin (especially those from America, France, Belgium, Australia and Canada*) are obsessed with inflatable sumo costumes. Nobody knows why (least of all the Japanese). 

sumo problems 

sumo match costume 

11. Kappa can sumo wrestle.

kappa monster japan
Kappa are terrible (mythical) Japanese river monsters. Kappa often challenge humans to sumo wrestle. Since they're small they usually challenge children. 

 

One way to escape from a kappa monster is to challenge him to a sumo match. If you win he'll let you go. Kappa always keep their word. 

source : http://www.japan-talk.com/jt/new/11-things-you-might-not-know-about-Sumo

Selasa, 10 Juni 2014

Nyamannya Lounge Bandara Kansai, Osaka, Jepang

Jika kebetulan naik pesawat dari Bandara Internasional Kansai, Osaka, Jepang, Anda bisa mencoba loungenya yang nyaman. KIX Airport Lounge punya fasilitas komplit dari internet hingga kursi pijat. Wah!











Untuk biaya lounge, Anda bisa membayar JPY 300 (Rp 35 ribu) per 30 menit, JPY 100 (Rp 12 ribu) per 10 menit, dan JPY 1.500 (Rp 175 ribu) untuk lebih dari 3 jam. Untuk anak-anak cukup membayar setengah dari harga dewasa itu dan anak-anak di bawah usia 3 tahun gratis 







Bagi traveler yang ingin internetan, bisa mempergunakan salah satu komputer yang ada di sini. Akses internet yang lancar akan membuat waktu menunggu Anda terlewati dengan menyenangkan 







Orangtua bisa menjaga anak-anak dengan duduk di kursi-kursi tersebut. Selagi menunggu, para orangtua ini bisa mengobrol atau menyeruput minuman



Source :  http://travel.detik.com/readfoto/2014/01/02/104531/2456287/1384/9/nyamannya-lounge-bandara-kansai-jepang

Senin, 28 April 2014

Neko Manma, Nasi Kucing ala Jepang




Neko manma diartikan secara harfiah adalah " nasi kucing " , yang berarti makanan kucing . Makanan ini  biasanya terdiri dari semangkuk nasi dengan berbagai bumbu, seperti serpihan ikan calakang , sup miso , atau mayones . Perbedaannya tergantung di daerah Jepang mana Anda berasal.

Manma neko pada awalnya dimaksudkan sebagai makanan untuk kucing , dan terbuat dari sisa-sisa makanan . Ironisnya , kebanyakan kombinasi manma neko terdiri dari minyak dan bumbu yang tidak cocok untuk kucing

Kucing sering muncul dalam mitologi Jepang , dan mereka mempunyai kedudukan terhormat. Patung Maneki neko , akan membawa keberuntungan , sedangkan Patung bakeneko , kucing vampir , adalah roh jahat .

Di sekitar Tokyo , neko manma umumnya terdiri dari nasi  dengan serpihan ikan, kecap dan mentega, Dan juga ada yang menambahkan sup miso ,  , telur mentah , atau apa saja.

Secara tradisional, menumpuk makanan ke semangkuk nasi tidak diperbolehkan. Makanan harus disajikan di piring terpisah , sehingga Manma neko biasanya dimakan di rumah.

Namun Dewasa ' Neko Manma sangat sering ditemui dengan target orang-orang yang mempunyai anggaran terbatas dan mengingkan kemudahan dalam bersantap.

Sumber : http://www.scmp.com/lifestyle/food-wine/article/1034926/legends-neko-manma

Minggu, 02 Maret 2014

Khasiat Kesehatan di dalam sepotong Sushi

Beragam jenis sushi yang rasanya gurih segar kini disukai banyak orang. Disantap dengan wasabishoyu, dan gari makin lengkap lezatnya. Bahan pendamping sushi tak hanya menambah kelezatan tetapi baik untuk menjaga kesehatan.

Sushi juga selalu dipasangkan dengan teh hijau yang kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Tak sekedar menambah rasa tetapi menurut Rocket News 24(01/03/3014) bahan-bahan tersebut juga kaya akan manfaat kesehatan.


1. Ikan



Biasanya sushi dipadukan dengan ikan segar ataupun matang. Ikan mengandung asam lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan saraf serta jantung. Selain itu ikan yang biasa digunakan untuk sajian sushi seperti tuna dan salmon dapat menurunkan kolesterol dalam darah serta mencegah tingginya tekanan darah.

2. Beras



Beras yang digunakan untuk membuat sushi biasanya dicampurkan dengan cuka beras atau rice vinegar. Cuka ini memiliki efek antibakteri yang kuat dan juga diyakini dapat menurunkan tekanan darah.

3. Acar jahe



Acar jahe atau gari merupakan pelengkap wajib sushi. Acar jahe ini memberikan efek yang hangat dan juga segar ketika dipadukan dengan sushi. Kandungan nutrisi dalam acar jahe ini pun juga efektif untuk melawan virus fl


4. Soy sauce



Sebelum memasukkan ke mulut, biasanya sushi dicelupkan dahulu dalam piring kecil berisi shoyu atau soy sauceShoyu ini memiliki kandungan zat besi serta protein dari kedelai yang jadi bahan utama yang juga dapat membantu menyehatkan pencernaan dan efektif untuk membunuh bakteri bacillus, penyebab infeksi usus.

5. Nori



Nori atau rumput laut kering ini biasa digunakan untuk menggulung sushi. Selain itu nori juga dapat meningkatkan metabolisme, kaya akan vitamin, mineral, dan yodium. Tak hanya memiliki rasa gurih tapi nori pun kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan.

6. Wasabi



Wasabi memiliki efek hangat ketika disantap. Wasabi merupakan pasta yang terbuat dari akar atau wasabi root yang dihaluskan. Wasabi tidak hanya mengandung vitamin C akan tetapi juga memiliki sifat anti bakteri yang berguna juga saat kita mengonsumsi ikan mentah. Mengonsumsi wasabi secara rutin juga dipercaya dapat memperpanjang umur.


7. Teh hijau



Minuman klasik Jepang ini mengandung tanin yang baik untuk saluran pencernaan. Kandungan antioksidan serta catechin diyakini sangat efektif dalam menghilangkan bakteri vibrio yang merupakan salah satu penyebab keracunan.




Sumber : http://food.detik.com/read/2014/03/02/143346/2512713/297/8/setiap-bahan-dalam-sepotong-sushi-ternyata-punya-khasiat-kesehatan














Kamis, 27 Februari 2014

Sarubobo, BonekaJimat dari Jepang

Sarubobo (さるぼぼ) adalah Jimat dari Jepang yang berasal dari kota Takayama di perfektur Gifu. Sarubobo pada dasarnya adalah boneka merah yang berbentuk manusia yang tidak mempunyai muka dan dibuat dalam berbagai ukuran. Secara tradisional Sarubobo dibuat oleh nenek untuk cucu sebagai boneka dan juga untuk anak perempuannya sebagai daya tarik pernikahan sehingga berjalan dengan baik dan mempunyai anak anak yang baik. 






Sarubobo dalam tulisan Jepang diterjemahkan sebagai "Bayi Monyet", dimana Saru = 'Monyet" dan Bobo = "Bayi" dalam bahasa kota Tateyama


Sarubobo dipercaya melindungi pemiliknya dari :
1. Perlindungan terhadap hal yang buruk
2. Memberi rumah tangga yang bahagia
3. Mudah untuk melahirkan anak

Pada saat ini, Sarubobo terkenal sebagai souvenir dari kota Takayama, dan tersedia dengan berbagai macam warna. Bahkan terdapat Sarubobo dalam bentuk Hello Kitty



Warna dari boneka Sarubobo memberikan masing masing perlindungan, antara lain :
  • Sarubobo Biru - Memberikan perlindungan dan keberuntungan dalam Belajar dan Bekerja
  • Sarubobo Pink - Memberikan perlindungan dan keberuntungan dalam Jodoh
  • Sarubobo Hijau - Memberikan perlindungan dan keberuntungan dalam kesehatan
  • Sarubobo Kuning - Memberikan perlindungan dan keberuntungan dalam Keuangan
  • Sarubobo Hitam - menghilangkan ketidakberuntungan 



Kadang kadang, Sarubobo juga disebut sebagai "Tobibobo"

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Sarubobo



Rabu, 26 Februari 2014

10 Makanan Khas Korea Selatan

Ingin tahu dan mencicipi Kuliner khas Korea Selatan tapi bingung yang mana dari sekian banyaknya? Jangan khawatir, karena di sini sudah saya rangkumkan 10 masakan dan makanan khas Korea yang paling terkenal yang wajib dicoba. Happy reading!

1. Kimchi





Kimchee atau kimchi adalah masakan khas Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi dengan aneka macam bumbu dan biasanya memiliki rasa pedas dan asam. Sayuran yang biasa dibuat kimchi adalah sawi, lobak, atau timun. Sementara bumbu yang digunakan adalah cabe, jahe, bawang bombay, bawang putih, pasta udang, dan saus ikan. Kimchi biasanya dibuat dalam jumlah besar sekaligus karena makanan ini bisa tahan lama jika disimpan dengan baik. Di Korea, kimchi juga banyak dijual dalam kemasan.


Untuk penyajiannya, kimchi dipotong dan disajikan langsung sendiri sebagai lauk atau juga bisa digunakan sebagai bahan makanan Korea lain seperti kimchi stew (kimchi jjigae), pancake kimchi (kimchijeon), sup kimchi (kimchiguk), dan nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap). Kimchi merupakan masakan yang sangat populer dan sudah menjadi masakan nasional Korea, bukan hanya sekedar masakan tradisional daerah. Kimchi juga menjadi bagian penting dalam kuliner dan kebudayaan Korea. Bahkan saking melekatnya kimchi dengan kebudayaan Korea, kalau orang bule bilang "cheeese" saat berfoto, orang Korea akan bilang... "kimcheee" :D


2. Kimbap





Gimbap atau kimbap adalah makanan khas Korea yang terbuat dari nasi putih (bap) dan isian berupa potongan ikan, daging, telur, dan sayuran, yang digulung dengan lembaran rumput laut kering (gim) lalu dipotong kecil-kecil untuk satu kali makan. Satu gulung kimbap biasanya dibuat menjadi 8 potong. Bentuk gulungannya bisa bundar atau segitiga, dan rumput lautnya juga bisa digulung di bagian dalam, meskipun pada umumnya ada di bagian luar. Di Korea, sayuran yang biasa digunakan adalah timun, bayam, wortel, dan acar lobak (danmuji), sementara nasinya sedikit dibumbui dengan garam dan minyak wijen. Isiannya bisa sangat bervariasi dan mudah dimodifikasi, tergantung keinginan, selera, atau kreativitas. Dan cara penyajiannya juga bisa disajikan begitu saja atau kalau di Indonesia banyak ditambah bahan tambahan seperti mayonaise dan bahan lain agar lebih tasty :)


3. Bibimbap





Satu lagi makanan asal Korea yang mirip namanya yaitu Bibimbap. Seperti namanya yang berarti nasi campur, bibimbap adalah nasi campur ala Korea yang terbuat dari nasi putih dan aneka macam lauk dan sayuran serta saus sambal. Untuk penyajiannya, bibimbap disajikan dalam mangkuk dengan lauk disusun sedemikian rupa agar warnanya terlihat kontras dan menarik, baru diaduk-aduk saat akan dimakan. Bibimbap juga ada yang disajikan di dalam pot/mangkuk panas seperti halnya hot plate dengan kuning telur mentah ditempatkan langsung di tengah lauk-lauknya :D



4. Bulgogi




Bulgogi atau pulgogi adalah masakan khas Korea yang terbuat dari lembaran-lembaran daging sapi yang diiris tipis-tipis dan dimasak dengan cara dipanggang atau di goreng dalam pan. Lembaran-lembaran daging ini sebelum dimasak biasanya dimarinasi dulu dengan campuran kecap, gula, minyak wijen, bawang putih, lada, dan juga bumbu lain seperti jahe agar rasanya lebih lezat dan teksturnya lebih lembut.

Bulgogi biasanya disajikan bersama banyak macam lauk lain yang masing-masing disajikan dalam mangkuk-mangkuk kecil (sangat khas Korea!). Daging bulgogi juga terkadang diberi sedkit saus sambal dan dimakan dengan cara dibungkus dengan daun selada bersama nasi dan lauk-lauk lain, kemudian dijejalkan dalam mulut :D. Sayuran berdaun lain juga bisa dipakai, tapi yang paling sering adalah selada. Saya juga pernah liat ada yang membungkus lauk dengan lembaran rumpul laut, tetapi nggak yakin itu bulgogi atau bukan, hehe..

5. Ramyeon atau Ramen



Ramen atau ramyeon adalah mie instan versi Korea. Bukan hanya orang Indonesia saja yang gemar makan mie instan, orang Korea juga suka. Hampir di setiap drama Korea pasti ada adegan makan ramen atau ramyeon (baca: ramyun), dan sukanya disajikan langsung bersama pancinya lalu makan dengan tutupnya atau bahkan dari pancinya langsung :p. Penyajiannya dan cara makannya juga sama seperti di Indonesia, bisa dimasak biasa atau dengan ditambah bahan lain seperti sayuran atau telur. Meskipun begitu, mie instan di Korea pada umumnya memiliki rasa pedas, dengan kuah yang terlihat lebih kental dan mie yang terlihat lebih besar, kenyal, dan yummy dari produk-produk mi instan dalam negeri. Merk ramen yang paling laris di Korea Selatan adalah Shin Ramyun yang juga populer di Cina dan Amerika Serikat.

6. Jjajangmyeon



Jjajangmyeon atau chajangmyeon adalah salah satu hidangan mie khas Korea yang terbuat dari mie yang dicampur dengan saus kedelai hitam kental, sayuran, potongan daging (daging sapi atau babi), dan terkadang seafood. Mirip dengan mie ayam yang ada di Indonesia. Mie yang digunakan untuk membuat jjajangmyeon adalah mie yang besar-besar dan terbuat dari tepung terigu. Sementara sausnya terbuat dari pasta kedelai hitam yang dimasak bersama irisan bawang bombay, daging giling atau potongan seafood, dan bahan lain. Air kaldu biasanya juga ditambahkan untuk mengurangi rasa asin dari pasta kedelai, dan maizena atau pati kentang juga ditambahkan agar kuah lebih kental.

Cara penyajiannya, jjangmyun selalu disajikan dengan danmuji atau acar lobak dengan saus kedelai diletakkan panas-panas di atas mi, dan terkadang ditambah potongan timun. Sebelum memakannya jjajangmyeon perlu diaduk rata seperti halnya makan mie ayam. Jjajangmyeon ini juga termasuk makanan khas Korea yang sangat populer, dan tentu saja sering muncul dalam drama Korea 

7. Japchae atau Chapchae




Hmm... chapchae? Apakah sama dengan capcay di Indonesia? Mari kita telisik. Chapchae atau japchae adalah masakan khas Korea yang terbuat dari mi tepung ubi yang ditumis bersama aneka macam sayuran, biasanya wortel, bayam, atau jamur yang diiris panjang tipis-tipis, dan diberi kecap dan gula (Oo ternyata beda dengan capcay di Indonesia, tapi mirip dengan oseng bihun :)) cuma bihunnya lebih besar jadi lebih terasa kenyalnya). Japchae biasanya juga diberi garnish irisan cabe dan biji wijen dan terkadang disajikan bersama daging.

8. Sup rumput laut (Miyeok Guk)



Seperti namanya: miyeok yang berarti rumput laut dan guk yang berarti sup, Miyeok Guk adalah sup rumput laut khas Korea. Sup ini biasanya dibuat dengan merendam rumput laut kering dalam air hingga lunak kemudian memasukkannya ke dalam air kaldu sapi atau ikan. Sup kemudian dibumbui dengan kecap atau garam dan juga minyak wijen serta bawang putih.

Di Korea, miyeok guk biasanya dikonsumsi oleh wanita setelah melahirkan karena memiliki kandungan kalsium dan iodin yang tinggi, yang penting bagi ibu menyusui. Ibu hamil biasanya juga mengkonsumsi ini selama masa kehamilan. Karena itu, di Korea ada tradisi makan sup rumput laut pada hari ulang tahun untuk mengingatkan pada makanan pertama yang ibu mereka makan, yang juga berarti mereka konsumsi secara tidak langsung melalui ASI yang diberikan. Tradisi minum sup rumput laut saat ulang tahun ini dipercaya akan membawa keberuntungan selama setahun kedepan :)

9. Kue Beras (Tteok)





Tteok atau kue beras adalah kue beras khas korea yang terbuat dari tepung beras ketan yang dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau digoreng. Selain tepung beras ketan (atau biasa disebut sweet rice), beberapa jenis tteok juga bisa dibuat dari tepung beras biasa. Kue beras merupakan makanan yang identik dengan perayaan. Di Korea, ada tradisi dan kebiasaan makan sup kue beras (tteokguk) saat hari pertama tahun baru Korea untuk menandakan keberuntungan dan juga bertambahnya usia. Ada juga tradisi makan kue beras manis saat pesta perkawinan dan juga ulang tahun, dan makan songpyeon yaitu kue beras manis yang kenyal dengan isian, pada hari Chuseok atau hari Thanksgiving di Korea

Kue beras sendiri macam-macam bentuknya dan ratusan jenisnya. Sehingga tidak hanya bisa dimakan pada acara-acara tertentu tetapi juga sepanjang tahun. Satu jenis kue beras yang populer dan sering dijumpai sebagai jajanan kaki lima khas Korea adalah kue beras pedas atau tteokbokki. Jenis kue beras lain adalah hwajeon yang berupa pancake atau kue beras manis yang di atasnya diberi hiasan kelopak bunga azalea, krisan, atau bunga lainnya yang bisa dimakan

Dari segi bahannya, kue beras juga bervariasi mulai dari yang komplit dengan buah atau kacang-kacangan, hingga yang tanpa rasa untuk dimasak sehari-hari. Beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuat berbagai jenis kue beras adalah kacang hijau, kacang merah, pasta kacang merah manis, aneka buah kering, biji dan minyak wijen, gula, dan biji cemara. Sebagai salah satu makanan khas dan bagian dari tradisi Korea, kue beras juga sering muncul dalam drama-drama Korea. Kalau Anda ke Korea, melihat pembuatan tteok atau kue beras secara tradisional juga bisa menjadi satu pengalaman yang menarik lho.

10. Gurita Hidup (Sannakji)




Salah satu makanan khas Korea yang unik adalah sebuah hidangan yang disebut sannakji. Sannakji adalah salah satu jenis makanan mentah khas Korea yang berupa gurita berukuran kecil yang dipotong kecil-kecil, biasanya ditaburi dengan minyak dan biji wijen, lalu dimakan langsung hidup-hidup. Potongan-potongan gurita ini biasanya masih bergerak dan menggeliat-geliat saat disajikan dalam piring, dan juga saat akan dimasukkan ke dalam mulut *hii*. Selain dipotong-potong, sannakji juga bisa disajikan utuh, dan tentu saja... hidup-hidup *horor*

Untuk memakannya, (bagi yang punya nyali atau memang doyan :p), perlu diketahui bahwa lubang-lubang penyedot pada potongan tantakel-tantakel gurita ini masih aktif sehingga perlu hati-hati saat memakannya. Dan lebih ekstra hati-hati lagi jika yang dimakan adalah gurita utuh, apalagi jika ukurannya relatif besar. Karena lubang-lubang penyedot ini bisa melekat pada tenggorokan saat ditelan atau bahkan pada mulut yang bisa menyebabkan pemakannya tersedak atau tercekik, dan hal ini bisa berbahaya.

Beberapa kasus tersedak akibat makan gurita seperti ini juga telah dilaporkan, jadi jika Anda belum pernah memakan sannakji dan tetap tidak ingin memakannya :)), tak perlu memaksakan diri. Selain resiko tersedak tadi, bisa juga menimbulkan rasa tidak nyaman seperti mual atau muntah jika perut Anda tidak cocok. Lagipula, tidak ada kok yang perlu Anda buktikan dengan memakannya :p


Sumber : http://explorerguidebook.blogspot.com/2013/09/10-makanan-khas-populer-korea-selatan.html